بسم الله الرحمن الرحيم.
🌾🍃 IKHLAS, RIYA’, DAN SYIRIK
[[🤝🏻]] Saudaraku yang mulia.
Dalam kita bersosialisasi juga dalam segala jenis aktivitas ibadah, tak terlepas dari tiga keadaan yang tertera pada tema di atas.
📄 Nah, saudaraku yang mulia, semoga kita semua dirahmati oleh Allah.
📄 Ada suatu pertanyaan:
Sampai di manakah tolok ukur keikhlasan, riya’, dan juga syirik dalam beramal?
📄 Jawab:
Baarakallahu fiikum. Al-Imam Al-Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah berkata,
← ” ترك العمل لأجل الناس رياء”.
←” والعمل لأجل الناس شرك”.
←” والإخلاص أن يعافيك الله منهما”.
_🌿
- “Meninggalkan suatu amalan (shalih) karena orang, maka itu adalah riya’.”
- “Dan beramal (shalih) karena orang, maka itu adalah syirik.”
- “Sedangkan ikhlas adalah Allah Tabaaraka wa Ta’ala membebaskan anda dari keduanya.”
⛱_
[[🤝🏻]] Saudaraku yang mulia.
📄 Pertanyaan:
Seperti apakah seseorang itu telah terjatuh ke dalam penyakit riya’ ketika ia beramal?
📄 Jawab:
Hal ini tidak bisa kita pastikan. Seseorang telah terjatuh ke dalam riya’ karena urusan ibadah adalah amalan hati, hanya Allah yang tahu.
Tetapi hal ini hanya bisa diketahui dengan tanda-tanda atau ciri-cirinya.
[[🤝🏻]] Saudaraku yang mulia.
📄 Ciri-cirinya adalah:
🖋️ Sahabat yang mulia ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata,
” للمرائى ثلاث علامات:
١- يكسل إذا كان وحده.
٢- وينشط إذا كان فى الناس.
٣- ويزيد في العمل إذا أثنى عليه، وينقص إذا ذم به”.
_🌻
📄 “Orang yang riya’ dalam beramal ada tiga ciri, yaitu:
1️⃣- Ia malas dalam beramal, manakala ia bersendirian.
2️⃣- Ia akan bersemangat (dalam beramal), manakala di khalayak ramai.
3️⃣- Dan ia akan semakin bertambah semangat dalam beramal, kalau ia dipuji (disanjung). Begitu juga sebaliknya, ia akan kurang dalam beramal, manakala ia dicela karenanya.”
🌻🌱__
📖 Referensi:
[[Al-Kabaa’ir/ 13, juga pada hlm. 156]].
🌿⛱__
🖋 Oleh: al-Ustadz Abu Aufa (Abu ‘Abdirrahman) Isma’il حفظه الله
↘️ Website:
🌏 www.riyadhussalafiyyin.com